
Dalam beberapa tahun terakhir, lanskap perjudian online telah mengalami transformasi signifikan di seluruh dunia, didorong oleh kemajuan teknologi dan perubahan kerangka hukum.
Pada tahun 2024, banyak negara di berbagai benua telah mengadopsi kebijakan yang mengizinkan dan mengatur aktivitas perjudian online, yang mencerminkan pergeseran global menuju pasar hiburan digital.
Negara-Negara Yang Mengizinkan Perjudian Online Di Amerika Utara
Di Amerika Utara, lanskap perjudian online dicirikan oleh campuran regulasi tingkat federal dan negara bagian yang secara bertahap melegitimasi platform taruhan digital.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Britania Raya, serta Australia adalah contoh penting di mana taruhan olahraga online dan permainan casino sepenuhnya diizinkan maupun beroperasi dalam kerangka kerja yang teregulasi.
Khususnya di Amerika Serikat, status hukum perjudian online sangat bervariasi antar negara bagian, dengan tujuh negara bagian saat ini mengizinkan aktivitas iGaming legal.
Negara-negara bagian itu meliputi New Jersey, Delaware, Virginia Barat, Pennsylvania, Michigan, Connecticut, dan Rhode Island, yang masing-masing telah mengembangkan sistem regulasi mereka sendiri untuk mengawasi operasi perjudian online, memastikan perlindungan konsumen serta permainan yang adil.
Berbagai undang-undang itu juga mencerminkan pendekatan yang hati-hati namun progresif, dengan semakin banyak negara bagian yang mempertimbangkan legalisasi seiring industri itu menunjukkan potensi ekonomi dan permintaan publik.
Di Britania Raya dan Australia, regulasi komprehensif mengatur taruhan online, yang menawarkan perlindungan konsumen, persyaratan perizinan, serta langkah-langkah untuk memerangi perjudian bermasalah.
Psar-pasar yang matang tersebut menjadi model bagi regulasi perjudian online yang efektif, menyeimbangkan manfaat ekonomi dengan tanggung jawab sosial.
Oleh sebab itu, pendekatan Amerika Utara menggarisbawahi tren peningkatan legalisasi dan regulasi, didorong oleh peluang ekonomi, aksesibilitas teknologi, maupun kebutuhan akan keamanan konsumen.
Negara-Negara Yang Mengizinkan Perjudian Online Di Amerika Eropa
Sementara di Eropa menjadi pelopor dalam membangun lingkungan regulasi yang beragam namun dominan permisif untuk perjudian online.
Sebagian besar negara Uni Eropa (UE) mengizinkan beberapa bentuk perjudian online di yurisdiksi mereka, yang seringkali menyesuaikan undang-undang mereka dengan konteks nasional sambil mematuhi arahan UE yang lebih luas.
Model regulasi terdesentralisasi tersebut memungkinkan masing-masing negara untuk menyusun kerangka hukum mereka sendiri, asalkan memenuhi standar tertentu terkait perlindungan konsumen, anti pencucian uang, dan transparansi perizinan.
Contohnya seperti, Polandia mempertahankan salah satu pasar dengan regulasi paling ketat di UE di mana perjudian online secara eksklusif diizinkan melalui operator yang dikelola negara, dan semua operator harus mematuhi persyaratan perizinan serta perpajakan yang ketat.
Maka dengan regulasi ketat itu bertujuan untuk mengendalikan perjudian ilegal, melindungi pemain, dan menghasilkan pendapatan untuk proyek-proyek publik.
Sementara itu, negara-negara lain seperti Inggris, Jerman, dan sebagian Skandinavia baru-baru ini telah memperkenalkan regulasi terbaru yang berupaya mengurangi dampak negatif yang terkait dengan perjudian online.
Reformasi itu mencakup langkah-langkah untuk mencegah kecanduan judi, meningkatkan transparansi, dan memastikan permainan yang adil, yang mencerminkan komitmen Eropa yang lebih luas terhadap praktik perjudian yang bertanggung jawab.
Dengan begitu, keragaman regulasi di benua Eropa menyoroti tindakan penyeimbangan yang mendorong pertumbuhan pasar sekaligus melindungi kepentingan masyarakat, yang sehingga juga menunjukkan pendekatan yang matang untuk mengintegrasikan perjudian online ke dalam sistem hukum nasional.
Negara-Negara Di Asia Yang Mengizinkan Perjudian Online
Kemudian di Asia, pendekatan terhadap perjudian online sangat bervariasi, dengan beberapa negara menerapkan regulasi sementara yang lain mempertahankan kebijakan yang restriktif.
Pusat perjudian besar seperti Makau, Singapura, dan Filipina sangat bergantung pada aktivitas casino yang didorong oleh pariwisata, yang meluas ke ranah online.
Makau, yang sering dianggap sebagai ibu kota perjudian dunia, telah menetapkan kerangka kerja untuk operasi perjudian darat maupun online, meskipun sektor online tetap dikontrol ketat oleh lembaga pemerintah.
Singapura juga telah mengembangkan pasar perjudian online yang teregulasi, dengan fokus untuk menarik operator bereputasi baik dan memastikan lingkungan permainan yang aman untuk mencegah aktivitas ilegal.
Filipina juga merupakan salah satu contoh kerangka regulasi terlengkap di Asia, dengan Philippine Amusement and Gaming Corporation (PAGCOR) yang mengawasi aktivitas perjudian online dan menerbitkan lisensi kepada operator yang memenuhi standar ketat.
Maka lewat pendekatan tersebut juga telah memungkinkan Filipina mengembangkan industri perjudian online yang berkembang pesat, menarik operator dan pemain internasional.
Di sisi lain, negara-negara seperti Kamboja telah memperkenalkan kerangka regulasi yang mengizinkan iGaming online, tetapi cakupannya masih relatif terbatas dan diawasi secara ketat untuk mencegah operasi ilegal.
Secara keseluruhan, Asia menyajikan gambaran yang beragam, sementara beberapa negara secara aktif mempromosikan dan mengatur perjudian online untuk meningkatkan pariwisata serta pendapatan, negara-negara lain tetap berhati-hati, menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan pertimbangan sosial maupun hukum.
Oleh karena itu, melalui kebijakan yang terus berkembang di kawasan tersebut mencerminkan potensi ekonomi perjudian online dan tantangan regulasi serta penegakan hukum yang berkelanjutan.
Negara-Negara Yang Melarang Perjudian Online Dan Dampaknya
Meskipun banyak negara telah merangkul perjudian online melalui kerangka hukum dan regulasi, banyak negara lain yang memilih untuk melarangnya secara langsung, dengan alasan kekhawatiran akan dampak sosial, aktivitas ilegal, maupun pertimbangan moral.
Maka seiring perjudian online semakin populer di dunia, negara-negara menghadapi pilihan penting untuk mengatur atau melarang kegiatan-kegiatan itu sepenuhnya.
Di beberapa negara dengan penduduk terbanyak di dunia, seperti India dan Tiongkok, keputusan tersebut condong ke arah larangan, dengan pihak berwenang memberlakukan larangan ketat pada platform perjudian online.
Di Tiongkok, misalnya, perjudian online dinyatakan ilegal setelah berdirinya Republik Rakyat, dan pemerintah terus menegakkan larangan itu secara ketat.
Namun demikian, meskipun dinyatakan ilegal dan diatur setelah berdirinya Republik Rakyat, perjudian tetap tertanam kuat dalam budaya Tiongkok, terutama dalam lingkungan informal seperti lingkaran taruhan bawah tanah serta permainan peluang tradisional, yang mencerminkan realitas sosial yang kompleks, yang bertahan melampaui batasan hukum.
Sebagaimana juga, penegakan larangan di negara-negara itu sering kali mengarah pada pasar gelap yang berkembang pesat, di mana operator ilegal terus melayani populasi besar yang tertarik pada kegiatan perjudian.
Bahkan industri bawah tanah tersebut tidak hanya melemahkan upaya regulasi, tetapi juga membuat pemain terpapar pada peningkatan risiko penipuan, pencucian uang, dan eksploitasi.
Kendati demikian, dampak larangan semacam itu sangat beragam. yang meskipun bertujuan untuk mengekang kerugian terkait perjudian, larangan tersebut seringkali mendorong aktivitas tersebut ke ruang yang tidak teregulasi, sehingga membuat pengawasan dan perlindungan konsumen menjadi jauh lebih menantang.